Slank – Generasi Biru [Full Album 2009]

February 21, 2009 at 4:49 am (Slank Band MP3) (, , , , )

Slank - Generasi Biru

Slank - Generasi Biru

Sinopsis
Sebuah film musikal sebagai perayaan 25 tahun perjalanan musik SLANK, Menceritakan pertemuan SLANK dengan tokoh-tokoh yang memiliki trauma terhadap kekerasan, politik, drugs dan cinta.Tokoh Bimbim bertemu dengan tokoh anak kecil yang selalu sembunyi di bawah meja karena melihat orang tuanya diculik saat dia bermain di bawah meja. Kaka bertemu dengan Nadine, Ivan dan Ridho bertemu tokoh manusia binatang yang berperilaku seperti binatang karena pernah merasakan dihajar layaknya seekor binatang, sementara Abdi bertemu dengan tokoh ibu yang anak-anaknya diculik di masa reformasi. SLANK berusaha melawan berbagai bentuk kekerasan dan cekal yang menyebabkan trauma-trauma tersebut. Pada akhirnya mereka bisa bersama- sama keluar menuju pulau biru. Pulau tanpa kekerasan dan ancaman, penuh dengan kedamaian.

Director : Garin Nugroho, John De Rantau, Dosy Omar
Producer : Ursula Tumiwa & Anastasia Rina
Duration : 90 Minutes
Production : Set Film & Shooting Star 2009

Cast : Kaka Slank, Bimbim Slank, IvanKa Slank,
Abdee Slank, Ridho Slank, Bunda Iffet, Nadine
Chandrawinata, Chichi Kadijono, Lio Gitta Purwanto,
Ophy Nambe, Helmi Prasetyo

Crew :
Directed by : Garin Nugroho, John De Rantau, Dosy Omar
Creative Idea : Garin Nugroho
Co. Director : Dian Sasmita
Executive Producer : Sihar P.H Sitorus, Garin Nugroho, Ursula Tumiwa, A. Radityo
Wibowo
Producer : Ursula Tumiwa, Anastasia Rina
Line Producer : Eri Kuswanda, Lia Amran
Director Of Photography : Arya Tedja, Padri Nadeak
Script Writing : Garin Nugroho
Creative and Post Production Supervisor : Arturo GP
Film Editor : Andhy Pulung
Art Director : Allan Sebastian
Sound Designer : Handi Ilfat, Satrio Budiono
Music Composer : Slank
Pantomine : Yayu Aw Unru
Choreographer : Eko Supriyanto, Davit Undry, Jecko Siompo
Animator : Ricky Zulman, Terra Bajraghosa, Adi Panuntun

Slank, Generasi Biru, dan DPR yang Gagap. [blog.liputan6.com]
Di awal dekade 1990-an, lima anak muda tampil di layar TVRI. Dengan gaya seenaknya meski agak sedikit kikuk, mereka menyanyikan lagu dalam iringan musik rock ‘n’ roll yang keras: “Memang, kantongku memang kering. Jangan menghina, yang penting bukannya maling. Memang, jaketku memang kotor. Jangan menghina, yang penting bukan koruptor……” Kelima anak muda yang tergabung dalam grup Slank itu–Bimbim (drum), Kaka (vokal), Pay (gitar), Indra (kibor), dan Bongki (bas)—tengah menyanyikan lagu Memang dari album Suit Suit He He. Saat itu, sesungguhnya publik tengah menjadi saksi: musik rock Indonesia tengah memasuki fase baru.

Sejak kemunculannya, Slank telah menjadi semacam gerakan kultural di kalangan anak muda. Mereka menempatkan rock ‘n’ roll tak hanya sebatas musik, tetapi juga sebagai sikap, pilihan hidup, dan senjata melawan kemapanan. Bahkan ketika formasi personel mereka berganti menjadi Bimbim (drum), Kaka (vokal), Abdee (gitar), Ridho (gitar), dan Ivanka (bas), semangat itu tidak juga padam. Cikal bakal Slank sebenarnya telah ada sejak tahun 1983, ketika masih bernama Cikini Stones Complex (CSC) yang menyanyikan lagu-lagu The Rolling Stones. Namun, tonggak terpenting pengaruh Slank terhadap musik Indonesia terjadi pada tahun 1990-an, sejak mereka mengeluarkan album Suit Suit He He.

Kekuatan utama Slank sesungguhnya terletak pada kemampuan mereka mengartikulasikan suara dan sikap anak-anak muda. Di sisi lain, warna musik mereka –ditambah gaya mereka yang seenaknya—memancarkan gelora pembebasan. Sejak awal kemunculannya, mereka lebih banyak membebaskan pikiran anak-anak muda dari kungkungan kultur konvensional. Semangat pembebasan itu terlihat dalam menyikapi berbagai persoalan, dari mulai urusan percintaan, birokrasi korup, budaya feodalisme, pembabatan hutan, kesenjangan ekonomi, masalah politik, dan lain-lain. Sikap itu tentunya disuarakan dalam gaya khas anak muda. Misalnya, kejengkelan mereka terhadap proses regenerasi kepemimpinan di negeri ini, terlihat dalam lirik lagu lagu Utopia: “…Cuci kaki saja, pada tidur semua. Biar kami saja yang jaga malam. Kalian sudah tua…. Minggir…!!”

Sikap dan gaya Slank yang apa adanya, serta kemampuan mereka mengartikulasikan gelora anak muda, telah melahirkan fanatisme yang luar biasa. Pendukung fanatis mereka yang menamakan diri Slanker diperkirakan mencapai jutaan orang, dan terus beregenerasi sejak tahun 1990-an hingga kini. Slank sendiri memproklamirkan generasi Slanker ini sebagai “generasi biru”, seperti mereka suarakan dalam lagu Generasi Biru: “..Aku bukan pion-pion catur. Aku gak suka diatur-atur. Jangan coba halangi aku, karna aku generasi biru……. Biarkan terbuka lebar, gak perlu tutup mataku. Aku ingin melihat jelas. Ini zaman generasi biru. Oh biarkanku teriak lantang, untuk apa sumbat mulutku. Aku ingin menyanyi keras. Ini lagu generasi biru…”

Namun, meski gaya komunikasi Slank sangat apa adanya, ternyata elite yang ada di institusi kenegaraan masih ada yang kesulitan mencernanya. Gayus Lumbuun dari Badan Kehormatan DPR sempat mempersoalkan lagu Slank berjudul Gosip Jalanan, yang bagian liriknya antara lain berbunyi: “mau tau gak mafia di Senayan? Kerjanya tukang buat peraturan. Bikin UUD, ujung-ujungnya duit.” Sikap anggota DPR ini menggelikan sekaligus memprihatinkan. Menggelikan, karena tiba-tiba anggota DPR menjadi “polisi” bagi standar kualitas dan nilai moral suatu karya seni. Memprihatinkan, karena DPR begitu gagap mencerna aspirasi yang berasal dari bawah. Ini bisa menjadi pertanda bahwa DPR tidak peka terhadap persepsi masyarakat tentang DPR. Bagaimana DPR bisa bercermin melihat dirinya sendiri jika mereka tidak mengakomodasi suara sebagian masyarakat yang muak dengan perilaku sejumlah anggota DPR.

Slank sendiri tidak perlu bersusah-payah mengeluarkan argumen. Jawaban itu datang dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK): seorang anggota DPR ditahan karena dugaan kasus suap. Dan yang lebih penting lagi bagi Slank, kreatifitas mereka tidak bisa “diganggu”, seperti tergambar dalam lagu mereka berjudul Percuma:

Aku orang bebas, yang terbang melayang seperti angin. Aku ini orang bebas, dan tak akan bisa dikuasai.

Track List:
01 – Slank Dance
02 – Monogami
03 – Generasi Biroe
04 – Bang Bang Tut
05 – Gossip Jalanan
06 – Terbunuh Sepi
07 – Pulau Biru
08 – Loe Harus Grak
09 – Missing Person
10 – Utopia
11 – Bendera ½ Tiang
12 – Indonesiakan Una (Live)
13 – Mars Slankers (Live)
14 – Cekal (Remake ’09)
15 – Koepoe Liarkoe

Untuk Info Lain Dan Download Album Slank – Generasi Biru, Klik Disini

1 Comment

  1. zamal said,

    kapan film generasi biru di pasarkah kasetnya?

Leave a reply to zamal Cancel reply